Minggu, 16 Januari 2011

99 Kelabu


99 Kelabu Di Pondok
           
            Setelah terbentuknya yayasan tahun 1985 sampai tahun 1999 perkembangan pondok setahap demi setahap makin bertambah, baik perluasan lahan tanah maupun pembangunan gedung. Dengan mencapai luas 4,5 Ha. Namun perkembangan santri yang mondok lambat laun mulai menyusut, sebaliknya perkembangan siswa yang sekolah semakin meningkat dari tahun ketahun. Sampai pada tahun 1998 jumlah siswa mencapai sekitar seribu siswa. Akan tetapi jumlah yang begitu besar kurang membahagiakan pendiri (KH.Tb. Asep Basri) dan beliau merasa prihatin dengan melihat kenyataan bertambahnya jumlah siswa yang sekolah dari tahun ketahun sementara jumlah santri yang mondok semakin berkurang. Disiplin santri selalu terkontaminasi dengan siswa yang sekolah. Pengaruh-pengaruh buruk yang dibawa siswa sekolah semakin menjadi-jadi sampai guru-guru dan bahkan penguruspun tidak bisa melerainya. Siswa masuk ke sekolah dengan matanya merah, badan lesu banyak ditemukan karena akibat minum-minuman keras. Pergaulan bebas dan perkelahian selalu terjadi tidak hanya antar sesama teman tapi juga antar sekolah. Sungguh memilukan peristiwa tersebut. Bapak pendiri hanya bisa mengelus-elus dada tanda sudah bingungnya harus bagaimana lagi. Kondisi santri yang mondok menjadi kacau balau.
            Kemudian dengan bermodalkan niat yang suci dan ikhlas memberanikanlah putranya yang terakhir untuk bertukar pikiran dengan sang ayah. Ia mengusulkan bahwa pondok ini akan nyaman dan aman dari pengaruh-pengaruh lingkungan kotor kalau seandainya pondok ini mendisiplinkan santrinya dilingkungan pondok dan tidak ada yang pulang pergi hanya untuk sekolah saja. Dan hal ini dimaksudkan agar niat pendiri dalam membangun pondok di awal sejarah tidak menyalahi ketentuan. Pondok tetap pondok. Pondok ya sekolah, sekolah ya pondok. Artinya mereka yang belajar di pondok ini tidak hanya untuk sekolah saja atau untuk mondok saja. Pondok dan sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Usulan sang putrapun diterimanya dengan senang hati. Maka mulailah dengan bismillah membangun peradaban baru di pondok
Maka pada tahun 1999 diwajibkanlah siswa untuk mondok. Siapa siap silahkan mondok, dan siapa yang tidak siap silahkan keluar/berhenti dari pondok. Dengan ketentuan yang demikian maka banyak dari siswa yang hanya sekolah saja yang berhenti dari pondok. Hampir seribu orang keluar/berhenti dari sekolah. Namun dengan peristiwa seperti ini sang pendiri tetap tegar dan bangga bahwa santri-santri yang ikhlas belajar mereka tetap tinggal di pondok, walaupun jumlah mereka sedikit. Bahkan beliau merasa senang dan nyaman dengan melihat santri yang keluar masuk masjid untuk ibadah dan mengaji. Apalagi dengan terjunnya putranya yang terakhir dalam dunia pondok Darurrahmah menambah semaraknya kehidupan di pondok. Kegigihan putranya yang selalu menghidupkan jiwa kesantrian membuat sang ayah bangga dan merasa haru.
Dengan perubahan sistem dari sistem kesekolahan menjadi sistem kepondokan banyak pula guru-guru yang keluar/berhenti karena tidak faham akan pondok, walaupun yang ikhlas menetap tinggal di pondok ada juga. Tapi hal itu dianggap bukan persoalan oleh pendiri. “biarkan mereka pergi! Toh nanti juga akan datang mereka yang ikhlas belajar dan  beramal”.
Inilah Darurrahmah yang harus dikembalikan kepada fitrahnya yang awal. Jangan dikotori dengan sesuatu yang dapat mengganggu bahkan merusak sunnah pondok ini. Walaupun banyak komentar disana-sini yang mengatakan bahwa inilah awal kehancuran YAPIDA, dan banyak hal lagi. Namun pendirian tetap mantap dan tegak berdiri. Sang ayah yang membimbing dan mendukung sang anak dalam berjalan. Dan sang anak yang semangat dalam berkarya. 
Walaupun setelah peristiwa tersebut pondok mengalami kemuduran secara kuantitas namun secara kualitas pondok semakin meningkat. Dan genap tiga tahun melewati masa kelabu itu perkembangan pondok justru semakin meningkat baik dari penambahan bangunannya maupun dari perluasan lahan tanahnya. Terhitung sampai tahun 2008 mencapai luas tanah seluas 6 Ha.

Darurrahmahisme

DARURRAHMAHISME RUHIYAH PONDOK Selayang Pandang Bapak Pimpinan Pondok الحمد لله رب العالمين . وبه نستعين . ألصلاة والسلام علي حبيبه الكري...