Minggu, 16 Januari 2011

Panca Jiwa


Panca Jiwa Pondok Pesantren Darurrahmah

      Kehidupan di dalam Pondok Pesantren dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat kita simpulkan dalam Panca Jiwa sebagai berikut:

1. Jiwa Keikhlasan
      Sepi ing pamrih (tidak karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan-keuntungan tertentu). Semata-mata hanya untuk ibadah. Hal ini meliputi suasana di Pondok Pesantren. Kiyai ikhlas dalam mengajar, dan para santri ikhlas dalam belajar. Lurah pondok ikhlas dalam membantu. Segala gerak-gerik dalam Pondok Pesantren berjalan dalam suasana keikhlasan yang mendalam.
      Dengan demikian, terdapatlah suasana hidup yang harmonis antara kiyai yang disegani dan santri yang taat dan penuh cinta serta hormat dengan segala keikhlasannya. seorang santri mengerti dan menyadari arti Lillah, arti beramal, dan arti ikhlas.
      Sebagai seorang muslim, tentunya dimana saja akan berdakwah. Maka santri dipersiapkan kearah itu dimana ada kesempatan. Maka dikatakan pula bahwa pondok pesantren adalah obor yang akan membawa cahaya penerangan Islam.

2. Jiwa Kesederhanaan
      Kehidupan di lingkungan pondok diliputi suasana kesederhanaan yang agung. Sederhana bukan berarti miskin, tetapi mengandung unsur kekuatan atau ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan.
      Maka dibalik kesederhanaan itu terpancarlah jiwa besar, berani, maju terus dalam menghadapi perjuangan hidup, dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan disinilah hidup tumbuhnya mental / karakter yang kuat yang menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam segala segi kehidupan.
      Mengingat beberapa faktor pendidikan jasmani dan rohani, maka penting sekali kita semua ini dibiasakan dididik hidup sederhana, makan, minum, tidur, pakaian, hiburan, semuanya harus dapat kita laksanakan dengan sederhana, yang tidak mengganggu kesehatan jasmani dan rohani kita. Sederhana tidak berarti miskin, dan tidak berarti mendidik atau mengajarkan miskin bahkan sebaliknya. Sederhana adalah pokok keberuntungan; ia dapat memudahkan penghidupan yang jujur serta bersih. Sebaliknya hidup mewah yang tidak mengenal batas, mudah terpengaruh ajakan setan dan iblis yang senantiasa mengajak kearah jalan kejahatan, yang menyebabkan orang lupa kepada rasa kemanusiaan, rasa tanggungjawab dan rasa syukur.
      Itulah sebabnya maka kita semua di Pondok ini dididik hidup sederhana, sehingga ongkos dapat semurah-murahnya. Biasakanlah hidup sederhana, niscaya kita akan hidup bahagia, dan dapat menghadapi masa depan dengan kepala tegak, tidak ada rasa cemas dan takut. Diantara kesederhanaan itu ialah: Makanannya; makannya tidak berlebih-lebihan, sesuai ukuran. Apa adanya dan syukur yang harus dihidupkan, bahwa hari ini kita bisa makan, sementara saudara-saudara kita yang jauh di sana kelaparan. Pakaiannya; Pakaiannya harus sederhana, walaupun pakaian yang lama sudah usang asalkan bersih. Janganlah memakai pakaian yang model-model (aneh-aneh), dan bahkan perhiasan-perhiasan yang mahal harganya, yang tidak pantas bagi seorang pelajar. Insya Allah disini akan jadi tertawaan. Kita tidak mau kembali ke zaman jahiliyah, tapi pemuda sekarang harus melihat ke depan dengan penuh pengharapan serta berperasaan dan tahu kesopanan. Rambutnya; Rambutnya tidak terlalu panjang apalagi gondrong. Paling lama satu bulan sudah harus dipotong kembali, asal ujung rambut sudah sampai menyentuh daun telinga apalagi kearah baju, itu berarti harus dipotong. Dan banyak lagi hal-hal yang harus disesuaikan dengan alam pendidikan di pondok ini. (ketentuan diatur dalam TENGKO)
     
3. Jiwa kesanggupan menolong diri sendiri, Zelf Helf (bahasa Belanda) atau berdikari ( Berdiri di atas kaki sendiri)
      Didikan inilah yang merupakan senjata hidup ampuh. Berdikari bukan saja dalam arti bahwa santri selalu belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi juga Pondok Pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan orang lain. Itulah Zelp Help Berdrufing Sistem. (sama-sama memberikan iuran sama-sama memakai). Selain itu tidak bersikap kaku sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu pondok. Siapapun yang membantu pondok (menyumbang dana) akan diterima dengan senang hati, dengan syarat tanpa adanya maksud lain dari pihak yang membantu.

4. Jiwa Ukhuwah Islamiyah (Demokrasi antara santri).
      Kehidupan di lingkungan Pondok Pesantren diliputi suasana persaudaraan akrab, sehingga segala kesenangan dirasakan bersama dengan jalinan perasaan keagamaan. Ukhuwwah (persaudaraan) ini, bukan saja selama di dalam Pondok Pesantren itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi kearah persatuan ummat dalam masyarakat sepulangnya dari Pondok.

5. Jiwa Bebas
      Bebas dalam berfikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depannya, dalam memilih jalan hidup dalam masyarakat kelak bagi para santri. Dengan berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi kehidupan. Kebebasan itu bahkan sampai kepada bebas dari pengaruh asing kolonial. (disinilah harus dicari sejarah Pondok Pesantren yang mengisolasir dari kehidupan ala barat yang dibawa oleh penjajah).
      Hanya saja dalam kebebasan ini sering kita temui unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal), sehingga kehilangan arah dan tujuan atau prinsip. Sebaliknya ada pula yang terlalu bebas (untuk dipengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggap paling baik sendiri yang telah menguntungkan pada zamannya, dan tidak memperhitungkan masa depannya. Akhirnya tidak bebas lagi, karena mengikatkan diri kepada yang diketahui itu saja.
      Maka kebebasan ini harus dikembalikan kepada aslinya, yaitu di dalam garis-garis disiplin yang positif, dengan penuh tanggungjawab, baik di dalam kehidupan Pondok Pesantren itu sendiri maupun dalam kehidupan masyarakat.
            Jiwa yang menguasai suasana kehidupan Pondok Pesantren itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal pokok dalam kehidupannya dalam masyarakat. Dan jiwa Pondok Pesantren inilah yang harus senantiasa dihidupkan dan dipelihara dan dikembangkan sebaik-baiknya.

Darurrahmahisme

DARURRAHMAHISME RUHIYAH PONDOK Selayang Pandang Bapak Pimpinan Pondok الحمد لله رب العالمين . وبه نستعين . ألصلاة والسلام علي حبيبه الكري...