Minggu, 16 Januari 2011

Berkah Pondok


Berkah Pondok Pesantren Darurrahmah Bagi Masyarakat Desa Sekitarnya.

      Suatu ketika ada orang yang menanyakan dan mengatakan, bahwa Pondok Pesantren Darurrahmah tidak berpengaruh, tidak berpartisipasi bahkan dilukiskan sebagai terpisah dari masyarakat sekitarnya. Mula-mula sengaja kita biarkan, agar orang mau melihat atau menyelidiki sendiri dengan teliti. Tapi ternyata menimbulkan gambaran yang salah dan menyesatkan orang lain yang belum tahu Pondok.
      Anggapan di atas rupanya timbul hanya dari penglihatan sepintas lalu, ketika orang memasuki kampus Pondok yang ada bangunan permanen, sedangkan di desanya sendiri masih ada rumah yang jelek dan rapuh. Kepada orang yang seperti itu sebaiknya ditanyakan; “mengapa tidak menilai Universitas Gajah Mada yang luas dan megah itu, atau kepada kampus-kampus perguruan lainnya? Dimana terdapat ditempat tempat yang tidak jauh dari kampus-kampus tersebut deretan gubuk rakyat yang kotor dan reot. Tentunya hal semacam itu tidak dapat dibenarkan, karena tidak didasari pengamatan yang teliti / seksama.
      Ukuran Apa yang dipakai?. Kalau ingin menilai benar-benar, seharusnya orang mempelajari keadaan masyarakat desanya itu, sebelum dan sesudah adanya pondok. Menilaipun tidak hanya dalam satu segi; materi dan ekonomi saja. Pengaruh dalam segi mental dan akidah, jauh lebih harus diperhatikan. Dari semula para pendiri pondok ini sudah berusaha memperbaiki keadaan mereka, tapi jalan yang ditempuh adalah jalan pendidikan. Di sini diajarkan mengaji dan bertabligh, Perlu diketahui, bahwa hampir seluruh tukang (kayu dan batu) yang ada di desa itu, guru-guru agama, mubaligh mubalighah, pemimpin-pemimpin Islam di daerah bogor ini khususnya, adalah murid-murid pondok.
      Mengartikan arti “sekitar” bagi pendiri pondok, bukan satu desa saja. Bahkan tetangga Negara dalam pemikiran “sekitarnya”. Kenyataan menunjukkan bahwa anak didik pondok sekarang datang dari seluruh daerah Indonesia. Bukankah hal demikian menunjukkan bahwa pengaruh Pondok telah mulai masuk kesana?.
      Selalu memperhatikan dan bekerjasama, berusaha memperbaiki kesejahteraan masyarakat memang tidak mudah. Pemerintah sendiripun banyak menemui kesulitan. Namun mereka sangat merasakan keuntungan eksistensi pondok ini. Bahkan banyak mata pencahariannya bergantung kepada pondok. Baik langsung ataupun tidak langsung.
     
Sekedar sebagai contoh perhatikanlah hal-hal di bawah ini :

-. Bahwa pondok memberi kesempatan belajar di pondok kepada masyarakat sekitar
    tanpa dipungut biaya.
-. Pondok menampung anak-anak yatim untuk dididik di pondok yang mau belajar.
-. Bekerja bagi masyarakyat desa sekitar untuk menjadi tukang di pondok. Dengan
   tidak memakai sistem  memborongkan atau memilih langganan di kota bogor kecuali
   bila terpaksa.
-. Pondok selalu membantu dalam pembangunan-pembangunan di desanya. Biasanya
   pondok membantu sejumlah biaya sebesar kemampuan masyarakat/orang desa
   dalam mengumpulkan biaya itu.
-. Pondok juga selalu memberikan sodakoh kepada masyarakat sekitar desa setiap
   tahunnya. (Data tahun 2004 berjumlah 345 orang. Tahun 2005 = 374 orang.
   Tahun 2006 = 390 orang. Tahun 2007 = 421 orang. Dan pada
   tahun 2008 = 467 orang mustahiqin dan mustadl’afin).
-. Bahkan sampai mengeluarkan biaya santunan ta’ziah sebesar Rp. 500,000
   bagi masyarakat sekitar yang meninggal dunia.
     
        Apa sebabnya masih ada kemiskinan?. Keadaan pondok ini memang lebih baik daripada keadaan penduduk sekitarnya. Hal ini wajar, dan memang harus demikian. Sebab pondok ini milik masyarakat (orang banyak) bukan hanya milik pribadi-pribadi kiayi saja. Seharusnya masyarakat malu, jika pondoknya lebih jelek daripada keadaan mereka sendiri. Sudah menjadi prinsip; ialah “menjadikan pondok ini sebagai tempat beramal”. Dalam pada itu semoga ia juga menjadi amal jariah bagi yang membantu. Prinsip ini bukan angan-angan atau cita-cita, tetapi harus dijalankan dan diteruskan. Bahkan telah ditulis dalam piagam penyerahan wakaf sebagai pedoman bagi generasi penerus, ini perjuangan akhirnya, masyarakat tidak ragu-ragu dan sudah percaya untuk membantu. Bahwa bantuannya tidak khawatir akan digelapkan atau diselewengkan. Semua orang Islam yang benar-benar muslim pasti tidak akan keberatan terhadap kenyataan ini. Tidak akan menyesal bila ada orang membantu sehingga keadaan menjadi lebih baik, yang notabenenya akan semakin besar pula manfaat dan pengaruhnya. Malah seharusnya kita bersyukur, sebagai lembaga pendidikan swasta, pondok tidak menambah beban kemiskinan mayarakat tapi justru malah bisa membantu, secara langsung ataupun tidak langsung, besar ataupun kecil. Kita tidak ingin berbangga diri, tapi juga belum merasa puas terhadap yang ada ini. Ini baru permulaan, masih jauh perjalanan, masih banyak pula kekurangan-kekurangan. Di sana ada negeri Mesir yang penuh dengan tanah yang tandus dan gersang. Tetapi di dalamnya terdapat Universitas Al-Azhar, yang sanggup membiayai lebih dari tiga ribu pemuda Islam seluruh dunia. Mengapa kita tidak mampu, padahal Indonesia terkenal kaya dan subur?. Pendiri Pondok dan Pimpinan Pondok ini sangat mendambakan agar pondok bisa seperti al-Azhar. Tetapi sekarang ini belum apa-apa baru langkah persiapannya saja.
      Tentang koreksi, kritik, pernilaian, tentu saja dihargai, asal benar-benar membangun dan konsekuen, untuk kebaikan dan kemajuan selanjutnya serta didasari atas kesadaran jiwa dan keikhlasan hati. Bukan hanya omong kosong atau melamun, apalagi bersifat memfitnah. Pendirian dan niat pondok adalah untuk beribadah, berjuang, berjuang sambil berdoa. Mensyukuri apa yang telah ada, dengan hati yang ikhlas, untuk mencapai kesejahteraan hidup lahir bathin dunia akhirat. Tujuan terakhir adalah pengharapan ridla Allah Swt.
      Untuk melihat seberapa jauh berkah pondok kepada masyarakat sekitarnya, tentunya tidak bisa dilihat dalam tempo-tempo tahun belakangan ini saja. Untuk melihat secara obyektif, tentunya dilihat dari kondisi desa sebelum ada dan sesudah adanya pondok. Berkah pondok tidak bisa dilihat dari satu aspek kehidupan saja, tetapi hendaknya dilihat dari beberapa aspek kedepan. Untuk memajukan masyarakat desa dalam seluruh aspek kehidupannya, tentunya tidak tergantung kepada bantuan atau berkah pondok saja, tetapi juga tergantung kepada desa itu sendiri.
      Maka dengan ini tentunya seluruh sektor tersebut satu sama lain saling membantu dan mempengaruhi. Jadi tidak bisa dipungkiri lagi “antara pondok dan masyarakat desa saling berkah memberkahi”. Dalam uraian ini tentunya tidak dapat seluruh berkah dan bantuan pondok ke masyarakat sekitar didatakan sekongkrit mungkin semenjak pondok berdiri. Namun sekedar untuk memenuhi kebutuhan data pondok dan desa kami sajikan ini sesuai dengan informasi kepada pondok dalam tahun-tahun ini saja.
            Semoga kerjasama dalam bentuk berkah memberkahi ini dapat berjalan sebaik-baiknya. Dan dapat ditingkatkan hingga menjadi “Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghafuur”. Amin..

Darurrahmahisme

DARURRAHMAHISME RUHIYAH PONDOK Selayang Pandang Bapak Pimpinan Pondok الحمد لله رب العالمين . وبه نستعين . ألصلاة والسلام علي حبيبه الكري...