Minggu, 16 Januari 2011

Pergaulan Santri


Kenapa Santri Tidak Boleh Bergaul Dengan Orang Kampung?

      Penting dijelaskan dalam hal ini agar tidak terjadi salah faham; baik pondok, masyarakat, dan wali santri. Masalah pendidikan adalah masalah tanggungjawab moral. Oleh karenanya pondok tidak ingin santri-santrinya menjadi santri yang terkontaminasi pengaruh-pengaruh lingkungan yang bebas serta tidak bertanggungjawab.
      Disamping kepercayaan yang diberikan kepada pondok dari wali santri yang harus diperhatikan dengan baik. Mereka (wali santri) sepakat dengan suara bahwa pengelolaan pendidikan putra-putrinya kepada pihak pondok dan bukan kepada orang kampung sekitar pondok. Kalau terjadi pergaulan antar santri dengan orang kampung maka dampaknya negatif; berarti adanya keterlibatan/campur tangan orang kampung dalam mendidik santri. Bagaimana jadinya nanti kalau demikian!. Maka moral, mental dan karakter santri pasti akan kotor. Lalu siapa yang bertanggungjawab dalam hal ini!. Dan bagaimana dengan keinginan orangtua-orangtua dalam pendidikan putra-putrinya!, dan pasti mereka akan menyalahkan kepada pondok.
      Agar pondok memiliki kebebasan dalam menangani pendidikan maka pondok tidak membolehkan santrinya untuk bergaul dan bahkan belanja di orang kampung. Hal demikian juga untuk menghindari fitnah dari masyarakat kampung terhadap santri pondok dan juga untuk menjaga kepercayaan orangtua-orangtua wali santri dalam pendidikan putra/putrinya di pondok.
      Ada sebuah contoh yang menurut kami unik; “Anak kucing yang baru dilahirkan oleh induknya belum memiliki dan tubuhnya kemerah-merahan. Tapi jangan sekali-kali anaknya itu disentuh apalagi dipegang, maka si induk tidak akan mengurusinya lagi bahkan meniggalkannya sampai anaknya itu mati karena tidak disusui. Demikian halnya itik yang baru menetes dari telurnya jangan sekali-kali kita mengganggu itik itu, sementara induknya sedang mengeraminya maka akan marah dan menyambar kita”. Itu perumpamaan sederhana dalam hal tanggungjawab penuh siapa yang mendidik. Demikian halnya pondok ini.
      Pengaruh dan dampak yang timbul dari pergaulan bebas antar santri dengan orang kampung sangatlah buruk dalam perkembangan pembentukan jiwa mereka. Maka pondok menilai perbuatan itu adalah tercela dan masuk dalam pelanggaran berat bagi santri. Hukuman berat ini agar mereka jera untuk melakukan yang kesekian kalinya. Dan agar menjadi pelajaran yang berarti bagi sipelaku dan perhatian bagi santri-santri lain untuk melakukan hal yang sama.
        Perlu kami jelaskan bahwa bukan berarti dengan melarang keras santri bergaul/berhubungan dengan orang kampung lantas pondok juga tidak bergaul dengan mereka, Pimpinan Pondok selama ini selalu menjalin hubungan erat dengan masyarakat sekitar pondok dalam berbagai aspek positif; sampai kepada hal bantuan/sumbangan pondok kepada masyarakat baik bersifat moril maupun materil. Dan bahkan respon para tokoh dan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan selalu menginformasikan kepada pondok bilamana ada santrinya yang berada diluar lingkungan pondok. Inilah pendidikan pondok, dan inilah hubungan sosial Pimpinan Pondok dengan masyarakat sekitar pondok.

Darurrahmahisme

DARURRAHMAHISME RUHIYAH PONDOK Selayang Pandang Bapak Pimpinan Pondok الحمد لله رب العالمين . وبه نستعين . ألصلاة والسلام علي حبيبه الكري...